Powered By Blogger

Selasa, 27 Maret 2012

PERCOBAAN LILIN


PERCOBAAN LILIN

A.  PENDAHULUAN
Percobaan ini dilakukan untuk mengetahui proses apa saja yang terjadi ketika lillin di bakar, reaksi yang terjadi dan perubahan apa saja yang terjadi serta hukum apa yang berlaku dalam percobaan ini.

1.  DEFINISI LILIN
Lilin adalah sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Sebelum abad ke-19, bahan bakar yang digunakan biasanya adalah lemak sapi . Sekarang yang biasanya digunakan adalah parafin.
          Kita ketahui lilin merupakan sumber penerangan yang terdiri dari sumbu yang diselimuti oleh bahan bakar padat. Namun, tahukah kita apa yang terkandung pada lilin tersebut,serta proses apa yang menyertainya hingga bagaimana reaksinya dan apakah ada reaksi kimia yang menyertai reaksi tersebut. Sedangkan diketahui parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkana dengan formula CnH2n+2. Molekul parafin paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini yang lebih berat, seperti oktan C8H18.
Untuk dapat terbakar paraffin membutuhkan temperatur tertentu dan sumbu.sehingga lilin merupakan sesuatu yang khas saat bereaksi,karena dari reaksi tersebut dapat dipahami sifat-sifat lilin dan yang mendasari kemampuan lilin membakar.

2.  PERISTIWA KETIKA DIBAKAR
Ketika terjadi proses pembakaran, lilin mengalami reaksi kimia yaitu:
Lilin (C8H18)  +   25/2 O2        8 CO2    +   9H2O
Sedangkan setelah dibakar lilin mengalami  reaksi fisika yaitu perubahan bentuk fisik dari lilin.

3.  TUJUAN PERCOBAAN
1.   Membuktikan hukum kekekalan massa pada suatu reaksi kimia
2.  Mengetahui reaksi-reaksi yang terjadi baik saat lilin dibakar maupun setelahnya

B.  PROSEDUR PERCOBAAN
1.  ALAT DAN BAHAN
                        1.1      ALAT
No.
Nama alat
Banyaknya
1
Korek api
1 buah
2
Penggaris
1 buah
3
Pulpen
1 buah
4
Buku
1 buah
5
Neraca/ timbangan
1 buah
6
stopwatch
1 buah

                        2.1      BAHAN
No.
Nama bahan
Banyaknya
1
Lilin
1 buah

2.  PROSEDUR PERCOBAAN
Dalam melakukan pengamatan,adapun langkah-langkah yang dilakukan ialah:
1.   Mempersiapkan alat dan bahan yang diperlukan dalam pengamatan.
2.  Mengukur panjang lilin dan panjang sumbu lilin yang akan digunakan dalam pengamatan, kemudian mencatat hasil pengukuran dalam lembar kerja
3.  Mengamati warna lilin yang digunakan dalam pengamatan.
4.  Mulai membakar lilin, kemudian mengamati proses-proses yang menyertai pembakaran lilin.
5.  Setelah api lilin telah padam, mengamati perubahan- perubahan apa saja yang terjadi pada lilin tersebut kemudian mencatat hasil pengukuran dalam lembar kerja pengamatan.
6.  Mengamati perubahan warna yang terjadi pada lilin setelah dibakar.
7.  Mengamati dan mencatat semua hasil pengamatan dalam lembar kerja pengamatan

C.  HASIL PENGAMATAN
Fase
Kualitas/  Indera
Kuantitatif/ Alat Ukur
Sebelum Dibakar
1. Panjang sumbu/mata
1,5 cm/penggaris
2. Panjang lilin/mata
16,7 cm/penggaris
3. Warna lilin/mata
Putih
4. Bentuk lilin/mata
Silinder dengan ujung kerucut
5. Warna sumbu/mata
Putih
6. massa lilin/ mata
40.4 gram/neraca elektronik

Saat Dibakar
1. Warna api/mata
Bagian atas orange dan bagian bawahnya biru
2. Panjang sumbu/mata
-
3. Warna lilin/mata
Putih
4. Bentuk lilin/mata
a. 10.11.45
bagian kerucut lilin  mulai berkurang
b. 20.11.28
bagian kerucut lilin habis terbakar
c. 30.11.24
lilin terus berkurang namun belum ada lelehannya
d. 40.11.50
lilin terus berkurang namun belum ada lelehannya
e. 50.11.53
lilin mulai ada lelehannya
f. 1.00.11.41
lilin semakin berkurang dan ada tambahan lelehannya

Sesudah Dibakar
1. Panjang sumbu/mata
2,2 cm/penggaris
2.Panjang lilin/mata
11,3 cm/penggaris
3. Warna lilin/mata
Putih
4. Bentuk lilin/mata
Masih berbentuk silinder tapi ujung kerucut berubah menjadi lelehan lilin yang menempel di bagian batang yang silinder dan mengeras
5. Warna sumbu/mata
Hitam
6. massa lilin
29,8 gram/neraca elektronik

D.        PEMBAHASAN
Pada saat lilin belum dinyalakan keadaan fisik lilin yang diamati adalah panjang sumbu, panjang lilin, warna lilin, bentuk lilin dan warna sumbu. Sedangkan saat dibakar bagian yang diamati adalah warna api, panjang lilin, warna lilin dan bentuk lilin. Setelah dibakar bagian yang diamati adalah panjang sumbu, panjang lilin, warna lilin dan bentuk lilin serta warna sumbu.
Dari proses pembakaran lilin ini, dapat dilihat adanya perubahan fase lilin itu, yang mula- mula merupakan fase padat (solid) menjadi fase gas cair. Yang mana dalam proses pelelehan tersebut,lilin memerlukan kondisi suhu tertentu. 
Ketika sumbu lilin dinyalakan maka bagian lilin yang berbentuk kerucut dan silinder sedikit demi sedikit akan mencair. Selama berlangsungnya pembakaran, besarnya tingkat pelelehan tergantung pada keadaan lingkungan di sekitar sistem dan unsur yang membentuk lilin.
Setelah dibakar selama . 1.00.11.41 ukuran panjang lilin berubah dari 16,7 cm menjadi 11,3 cm dan panjang sumbu bertambah dari 1,5 cm menjadi 2,2 cm. warna sumbu lilin berubah dari putih menjadi hitam akibat pembakaran. Sedangkan bentuk lilin hanya berubah bentuk dibagian atasnya, yaitu ujung kerucut yang berada dibagian atasnya hilang setelah mengalami pembakaran selama 1.00.11.41
Ketika terjadi proses pembakaran, lilin mengalami reaksi kimia yaitu:
Lilin (C8H18)  +   25/2 O2        8 CO2    +   9H2O
Sedangkan setelah dibakar lilin mengalami  reaksi fisika yaitu perubahan bentuk fisik dari lilin.

E.  KESIMPULAN
1.   Setelah dibakar selama 1.00.11.41, panjang lilin berkurang yaitu dari 16,7 cm menjadi 11,3 cm
2.  Warna sumbu lilin berubah dari putih menjadi hitam setelah dibakar
3.  Bagian atas lilin yang kerucut, berubah menjadi lelehan lilin yang kemudian mengeras di bagian silinder lilin


 
F.  LAMPIRAN
Alat dan bahan







10 menit pertama                      10 menit kedua








10 menit ketiga                                  10 menit keempat








10 menit ke lima                                 10 menit ke enam











Sebelum dibakar                                 sesudah dibakar